IONIZING RADIATION (RADIASI PENGION)
Radiasi pengion ialah radiasi
yang dapat menimbulkan ionisasi dan eksitasi pada materi yang ditembusnya.
Apabila radiasi pengion menembus suatu materi, maka materi tersebut akan
mengalami ionisasi atau eksitasi dengan menyerap energi radiasi.
Radiasi pengion tidak terlihat
dan tidak langsung terdeteksi oleh indera manusia, sehingga instrumen deteksi
radiasi seperti Geiger counter yang diperlukan. Namun, radiasi pengion dapat
menyebabkan emisi sekunder cahaya tampak pada interaksi dengan materi, seperti
radiasi Cherenkov dan radioluminescence.
SIMBOL RADIASI
Aplikasi
radiasi pengion
radiasi pengion diterapkan secara
konstruktif dalam berbagai bidang seperti kedokteran, penelitian, manufaktur,
konstruksi, dan banyak daerah lain, tetapi menyajikan bahaya kesehatan jika
langkah-langkah yang tepat terhadap paparan yang tidak diinginkan tidak
diikuti. Paparan radiasi pengion menyebabkan kerusakan jaringan hidup, dan
dapat mengakibatkan mutasi, penyakit radiasi, kanker, dan kematian.
Pendeteksi radiasi pengion
Geiger couenter ( Pencacah Geiger
)
Cloud chamber
Geiger
counter
Pencacah
Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah alat
pengukur radiasi ionisasi.
Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi
alpha dan beta.
Sensornya
adalah sebuah tabung Geiger-Müller, sebuah tabung yang diisi oleh gas yang
akan bersifat konduktor ketika partikel atau foton radiasi
menyebabkan gas (umumnya Argon) menjadi konduktif.
Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan
menampilkan pada indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi
klik dimana satu bunyi menandakan satu partikel.
Pada
kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi
gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bisa
digunakan untuk mendeteksi neutron
Klasifikasi Alat Ukur Proteksi Radiasi
Alat
ukur proteksi radiasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari detektor dan
peralatan penunjang, seperti sistem pengukur radiasi lainnya. Alat ukur ini
dapat memberikan informasi dosis radiasi seperti paparan dalam roentgen, dosis
serap dalam rad atau gray dan dosis ekivalen dalam rem atau sievert.
Besaran
radiasi yang diukur oleh peralatan ini sebenarnya adalah intensitas radiasi.
Untuk keperluan proteksi radiasi nilai intensitas tsb dikonversikan dan
ditampilkan menjadi besaran dosis radiasi. Alat proteksi radiasi ini dibedakan
menjadi tiga yaitu kelompok dosimeter personal, surveimeter dan monitor
kontaminasi. Dosimeter personal berfungsi untuk “mencatat” dosis radiasi yang
telah mengenai seorang pekerja radiasi secara akumulasi. Oleh karena itu,
setiap orang yang bekerja di suatu daerah radiasi harus selalu mengenakan
dosimeter personal. Surveimeter digunakan untuk melakukan pengukuran tingkat
radiasi di suatu lokasi secara langsung sedang monitor kontaminasi digunakan
untuk mengukur tingkat kontaminasi pada pekerja, alat maupun lingkungan.
Surveimeter
Surveimeter
harus dapat memberikan informasi laju dosis radiasi pada suatu area secara
langsung.
Sebagaimana
fungsinya, suatu survaimeter harus dapat memberikan hasil pengukurannya pada
saat itu juga, pada saat melakukan pengukuran, dan bersifat portable meskipun
tidak perlu sekecil sebuah dosimeter personal.
Metode
Model
pengukuran yang diterapkan disini adalah cara arus (current mode) sehingga alat
peraga yang digunakan adalah 'ratemeter'. Semua jenis detektor yang dapat
memberikan hasil secara langsung, seperti detektor isian gas, sintilasi dan
semikonduktor, dapat digunakan. Dari segi praktis dan ekonomis,
Cara pengukuran
Cara
pengukuran yang diterapkan pada survaimeter adalah cara arus (current mode)
sehingga nilai yang ditampilkan merupakan nilai intensitas radiasi yang
mengenai detektor. Secara elektronik, nilai intensitas tersebut dikonversikan
menjadi skala dosis, misalnya dengan satuan roentgent/jam atau ada juga yang
dikonversikan menjadi skala kuantitas, misalnya cacah per menit (cpm). Tentu
saja skala tersebut harus dikalibrasi terlebih dulu terhadap nilai yang
sebenarnya.
Jenis surveymeter
Survaimeter
Gamma
Survaimeter
Beta dan Gamma
Survaimeter
Alpha
Survaimeter
neutron
Survaimeter
Multi Guna
Surveymeter Gamma
Survaimeter
gamma merupakan survaimeter yang sering digunakan dan pada prinsipnya dapat digunakan
untuk mengukur radiasi sinar X. Hanya saja perlu diperhatikan faktor
kalibrasinya, apakah dikalibrasi untuk gamma atau sinar-X. Detektor yang sering
digunakan adalah detektor isian gas proporsional, GM atau detektor sintilasi
NaI(Tl).
Surveymeter Beta dan
Gamma
Berbeda
dengan survaimeter gamma biasa, detektor dari survaimeter ini terletak di luar
badan survaimeter dan mempunyai “jendela” yang dapat dibuka atau tutup. Bila
digunakan untuk mengukur radiasi beta, maka jendelanya harus dibuka. Sebaliknya
untuk radiasi gamma, jendelanya ditutup. Juga perlu diperhatikan bahwa faktor
kalibrasi yang tercantum, biasanya hanya berlaku untuk radiasi gamma saja
sedangkan untuk radiasi beta perlu perhitungan tersendiri. Detektor yang sering
digunakan adalah detektor isian gas proporsional atau GM.
Surveymeter alpha
Sebagaimana
survaimeter beta, detektor dari survaimeter alpha juga terletak di luar badan
survaimeter. Perlu diperhatikan bahwa selalu terdapat satu permukaan detektor
yang terbuat dari lapisan film yang sangat tipis, biasanya terbuat dari
berrilium, sehingga mudah sobek bila tersentuh atau tergores benda tajam.
Detektor yang digunakan adalah detektor isian gas proporsional atau detektor
sintilasi ZnS(Ag).
Surveymeter Neutron
Detektor
yang digunakan pada survaimeter neutron adalah detektor proporsional yang diisi
dengan gas BF3 atau gas Helium. Karena yang dapat berinteraksi dengan unsur
Boron atau Helium adalah neutron termal saja, maka survaimeter neutron biasanya
dilengkapi dengan moderator yang terbuat dari parafin atau polietilen yang
berfungsi untuk menurunkan energi neutron cepat menjadi neutron termal.
Moderator ini hanya digunakan bila radiasi neutron yang akan diukur adalah
neutron cepat
Surveynameter multi
guna
Terdapat
pula survaimeter yang mempunyai dua jenis detektor di dalamnya sehingga dapat
mengukur beberapa jenis radiasi yang berbeda. Selain itu, ada juga survaimeter
yang menyediakan fasilitas konektor untuk detektor eksternal. Biasanya,
produsen survaimeter juga menjual secara terpisah (optional) jenis-jenis
detektor yang dapat dihubungkan ke survaimeter. Pada saat ini sudah mulai
dipasarkan jenis survaimeter yang serbaguna (multipurpose) karena selain dapat
mengukur intensitas radiasi secara langsung, sebagaimana survaimeter biasa,
juga dapat mengukur intensitas radiasi selama selang waktu tertentu, dapat
diatur, seperti sistem pencacah dan bahkan bisa menghasilkan spektrum
distribusi energi radiasi seperti sistem spektroskopi
CLOUD CHAMBER
Dalam bentuk yang paling dasar,
ruang awan adalah lingkungan tertutup yang berisi uap jenuh air atau alkohol.
Ketika partikel bermuatan (misalnya, alpha atau beta partikel) berinteraksi
dengan campuran, cairan yang terionisasi. ion yang dihasilkan bertindak sebagai
inti kondensasi, sekitar yang kabut akan membentuk (karena campuran adalah pada
titik kondensasi). Energi tinggi alpha dan beta partikel berarti bahwa jejak
yang tersisa, karena banyak ion yang diproduksi sepanjang jalan dari partikel
bermuatan. trek ini memiliki bentuk khas (misalnya, sebuah lagu partikel alfa
yang luas dan menunjukkan lebih banyak bukti defleksi oleh tabrakan, sedangkan
elektron lebih tipis dan lurus).
Kamar kabut (wilson)
Pengertian
Kamar kabut Wilson adalah detektor zarah yang berupa bejana yang di
dalamnya lintasanzarah bermuatan menjadi tampak
olehpembentukan tetes-tetes cairan di sepan-jang lintasan
zarah itu ketika melalui gas didalam bejana tersebut, yang dilewatjenuh-kan
misalnya dengan pemuaian tiba-tiba.
Penemu
Charles
Thomson Rees Wilson (1869-1959), seorang ahli fisika Skotlandia, dikreditkan
dengan menciptakan ruang awan. Terinspirasi oleh penampakan hantu Brocken saat
bekerja di puncak Ben Nevis pada tahun 1894, ia mulai mengembangkan ruang
ekspansi untuk mempelajari pembentukan awan dan fenomena optik di udara lembab
Kamar
awan difusi dikembangkan pada tahun 1936 oleh Alexander Langsdorf. Ruang ini
berbeda dengan ruang ekspansi awan dalam hal itu terus peka terhadap radiasi,
dan dalam bagian bawah harus didinginkan sampai suhu agak rendah, umumnya
sedingin -26 ° C (-15 ° F).
Bilik
gelembung diciptakan oleh Donald A. Glaser dari Amerika Serikat pada tahun
1952, dan untuk ini, ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun
1960. bilik gelembung sama mengungkapkan jejak partikel subatomik, tetapi
sebagai jalan gelembung dalam cair superheated, hidrogen biasanya cair.
No comments:
Post a Comment