Thursday, April 7, 2016

IONIZING RADIATION (RADIASI PENGION)



ž  Radiasi pengion ialah radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi dan eksitasi pada materi yang ditembusnya. Apabila radiasi pengion menembus suatu materi, maka materi tersebut akan mengalami ionisasi atau eksitasi dengan menyerap energi radiasi.
ž  Radiasi pengion tidak terlihat dan tidak langsung terdeteksi oleh indera manusia, sehingga instrumen deteksi radiasi seperti Geiger counter yang diperlukan. Namun, radiasi pengion dapat menyebabkan emisi sekunder cahaya tampak pada interaksi dengan materi, seperti radiasi Cherenkov dan radioluminescence.


SIMBOL RADIASI








Aplikasi radiasi pengion
ž  radiasi pengion diterapkan secara konstruktif dalam berbagai bidang seperti kedokteran, penelitian, manufaktur, konstruksi, dan banyak daerah lain, tetapi menyajikan bahaya kesehatan jika langkah-langkah yang tepat terhadap paparan yang tidak diinginkan tidak diikuti. Paparan radiasi pengion menyebabkan kerusakan jaringan hidup, dan dapat mengakibatkan mutasi, penyakit radiasi, kanker, dan kematian.


Pendeteksi radiasi pengion
ž  Geiger couenter ( Pencacah Geiger )
ž  Cloud chamber








Geiger counter
ž  Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah alat pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha dan beta.
ž  Sensornya adalah sebuah tabung Geiger-Müller, sebuah tabung yang diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas (umumnya Argon) menjadi konduktif.
ž   Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan menampilkan pada indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi menandakan satu partikel.
ž  Pada kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bisa digunakan untuk mendeteksi neutron






Klasifikasi Alat Ukur Proteksi Radiasi
ž  Alat ukur proteksi radiasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari detektor dan peralatan penunjang, seperti sistem pengukur radiasi lainnya. Alat ukur ini dapat memberikan informasi dosis radiasi seperti paparan dalam roentgen, dosis serap dalam rad atau gray dan dosis ekivalen dalam rem atau sievert.
ž  Besaran radiasi yang diukur oleh peralatan ini sebenarnya adalah intensitas radiasi. Untuk keperluan proteksi radiasi nilai intensitas tsb dikonversikan dan ditampilkan menjadi besaran dosis radiasi. Alat proteksi radiasi ini dibedakan menjadi tiga yaitu kelompok dosimeter personal, surveimeter dan monitor kontaminasi. Dosimeter personal berfungsi untuk “mencatat” dosis radiasi yang telah mengenai seorang pekerja radiasi secara akumulasi. Oleh karena itu, setiap orang yang bekerja di suatu daerah radiasi harus selalu mengenakan dosimeter personal. Surveimeter digunakan untuk melakukan pengukuran tingkat radiasi di suatu lokasi secara langsung sedang monitor kontaminasi digunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi pada pekerja, alat maupun lingkungan.



Surveimeter
ž  Surveimeter harus dapat memberikan informasi laju dosis radiasi pada suatu area secara langsung.
ž  Sebagaimana fungsinya, suatu survaimeter harus dapat memberikan hasil pengukurannya pada saat itu juga, pada saat melakukan pengukuran, dan bersifat portable meskipun tidak perlu sekecil sebuah dosimeter personal.


Metode
ž  Model pengukuran yang diterapkan disini adalah cara arus (current mode) sehingga alat peraga yang digunakan adalah 'ratemeter'. Semua jenis detektor yang dapat memberikan hasil secara langsung, seperti detektor isian gas, sintilasi dan semikonduktor, dapat digunakan. Dari segi praktis dan ekonomis,


Cara pengukuran
ž  Cara pengukuran yang diterapkan pada survaimeter adalah cara arus (current mode) sehingga nilai yang ditampilkan merupakan nilai intensitas radiasi yang mengenai detektor. Secara elektronik, nilai intensitas tersebut dikonversikan menjadi skala dosis, misalnya dengan satuan roentgent/jam atau ada juga yang dikonversikan menjadi skala kuantitas, misalnya cacah per menit (cpm). Tentu saja skala tersebut harus dikalibrasi terlebih dulu terhadap nilai yang sebenarnya.

Jenis surveymeter
ž  Survaimeter Gamma
ž  Survaimeter Beta dan Gamma
ž  Survaimeter Alpha
ž  Survaimeter neutron
ž  Survaimeter Multi Guna


Surveymeter Gamma
ž  Survaimeter gamma merupakan survaimeter yang sering digunakan dan pada prinsipnya dapat digunakan untuk mengukur radiasi sinar X. Hanya saja perlu diperhatikan faktor kalibrasinya, apakah dikalibrasi untuk gamma atau sinar-X. Detektor yang sering digunakan adalah detektor isian gas proporsional, GM atau detektor sintilasi NaI(Tl).


Surveymeter Beta dan Gamma
ž  Berbeda dengan survaimeter gamma biasa, detektor dari survaimeter ini terletak di luar badan survaimeter dan mempunyai “jendela” yang dapat dibuka atau tutup. Bila digunakan untuk mengukur radiasi beta, maka jendelanya harus dibuka. Sebaliknya untuk radiasi gamma, jendelanya ditutup. Juga perlu diperhatikan bahwa faktor kalibrasi yang tercantum, biasanya hanya berlaku untuk radiasi gamma saja sedangkan untuk radiasi beta perlu perhitungan tersendiri. Detektor yang sering digunakan adalah detektor isian gas proporsional atau GM.

Surveymeter alpha
ž  Sebagaimana survaimeter beta, detektor dari survaimeter alpha juga terletak di luar badan survaimeter. Perlu diperhatikan bahwa selalu terdapat satu permukaan detektor yang terbuat dari lapisan film yang sangat tipis, biasanya terbuat dari berrilium, sehingga mudah sobek bila tersentuh atau tergores benda tajam. Detektor yang digunakan adalah detektor isian gas proporsional atau detektor sintilasi ZnS(Ag).


Surveymeter Neutron
ž  Detektor yang digunakan pada survaimeter neutron adalah detektor proporsional yang diisi dengan gas BF3 atau gas Helium. Karena yang dapat berinteraksi dengan unsur Boron atau Helium adalah neutron termal saja, maka survaimeter neutron biasanya dilengkapi dengan moderator yang terbuat dari parafin atau polietilen yang berfungsi untuk menurunkan energi neutron cepat menjadi neutron termal. Moderator ini hanya digunakan bila radiasi neutron yang akan diukur adalah neutron cepat

Surveynameter multi guna
ž  Terdapat pula survaimeter yang mempunyai dua jenis detektor di dalamnya sehingga dapat mengukur beberapa jenis radiasi yang berbeda. Selain itu, ada juga survaimeter yang menyediakan fasilitas konektor untuk detektor eksternal. Biasanya, produsen survaimeter juga menjual secara terpisah (optional) jenis-jenis detektor yang dapat dihubungkan ke survaimeter. Pada saat ini sudah mulai dipasarkan jenis survaimeter yang serbaguna (multipurpose) karena selain dapat mengukur intensitas radiasi secara langsung, sebagaimana survaimeter biasa, juga dapat mengukur intensitas radiasi selama selang waktu tertentu, dapat diatur, seperti sistem pencacah dan bahkan bisa menghasilkan spektrum distribusi energi radiasi seperti sistem spektroskopi






CLOUD CHAMBER
ž  Dalam bentuk yang paling dasar, ruang awan adalah lingkungan tertutup yang berisi uap jenuh air atau alkohol. Ketika partikel bermuatan (misalnya, alpha atau beta partikel) berinteraksi dengan campuran, cairan yang terionisasi. ion yang dihasilkan bertindak sebagai inti kondensasi, sekitar yang kabut akan membentuk (karena campuran adalah pada titik kondensasi). Energi tinggi alpha dan beta partikel berarti bahwa jejak yang tersisa, karena banyak ion yang diproduksi sepanjang jalan dari partikel bermuatan. trek ini memiliki bentuk khas (misalnya, sebuah lagu partikel alfa yang luas dan menunjukkan lebih banyak bukti defleksi oleh tabrakan, sedangkan elektron lebih tipis dan lurus).



Kamar kabut (wilson)
Pengertian Kamar kabut Wilson adalah detektor zarah yang berupa bejana yang di dalamnya lintasanzarah bermuatan menjadi tampak olehpembentukan tetes-tetes cairan di sepan-jang lintasan zarah itu ketika melalui gas didalam bejana tersebut, yang dilewatjenuh-kan misalnya dengan pemuaian tiba-tiba.

Penemu
Charles Thomson Rees Wilson (1869-1959), seorang ahli fisika Skotlandia, dikreditkan dengan menciptakan ruang awan. Terinspirasi oleh penampakan hantu Brocken saat bekerja di puncak Ben Nevis pada tahun 1894, ia mulai mengembangkan ruang ekspansi untuk mempelajari pembentukan awan dan fenomena optik di udara lembab
Kamar awan difusi dikembangkan pada tahun 1936 oleh Alexander Langsdorf. Ruang ini berbeda dengan ruang ekspansi awan dalam hal itu terus peka terhadap radiasi, dan dalam bagian bawah harus didinginkan sampai suhu agak rendah, umumnya sedingin -26 ° C (-15 ° F).
Bilik gelembung diciptakan oleh Donald A. Glaser dari Amerika Serikat pada tahun 1952, dan untuk ini, ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1960. bilik gelembung sama mengungkapkan jejak partikel subatomik, tetapi sebagai jalan gelembung dalam cair superheated, hidrogen biasanya cair.




No comments:

Post a Comment

Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein